Ajiningdhiri soko lathi lan budi. Harga diri setiap orang tergantung dengan ucapan dan perilakunya. Aksara Jawa pertama kali diciptakan atau diperkenalkan oleh Mpu Hubayun pada tahun ± 911 SM (Sebelum Masehi). Dalam perjalanan Sehingga sebagai utusan Tuhan harus mampu mencari Jatidiri dan menjadi diri sendiri sesuai dengan kodrat dan
AjiningDiri Soko Lathi, Ajining Rogo Soko Busono MUHAMMADIYAH.ID, BANTUL – Islam mengajarkan umat muslim untuk senantiasa menjaga lisan. Alquran dalam Surat Al Baqarah ayat 263 menyatakan,
Kaligrafiaksara jawa yang ditampilkan dalam laman ini adalah karya saya sendiri bukan hasil dari karya orang lain. Amargi sastra menika minangka arta pusaka lan uga rasa rasa ing jawa. Ajining Diri Soko Lathi Ajining Rogo Soko Busono Kaskus Cara Menggambar Kaligrafi Dengan Pensil Disertai Khat Dan Contoh Peribahasa Jawa Aksara Www
WULANGAN4 NGUDI KAWRUH BECIK Kompetensi Dasar dan Indikator 3.5 Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis teks berAksara Jawa sesuai kaidah. 3.5.1 Menandai tata tulis Aksara Jawa dalam wacana 3.5.2 Mengelompokkan tata tulis Aksara Jawa sesuai dengan fungsinya 4.5 Menyusun paragraf menggunakan Aksara Jawa sesuai kaidah 4.5.1 Menulis
Kowera iso mlayu saka kesalahan Ajining diri ana ing lathi . Ikon 2 (00.58) Ikon 3 (01.01) Ikon 4 (01.02) Ikon 5 (01.06) [Beat Drop] Ikon 6 (01.10) Ikon 7 (01.14) Tabel 4.3 Video Klip Musik “Lathi” Scene 3 Sumber: Olahan Peneliti dari Video Klip Musik “Lathi” Asap hitam muncul di sekitar tubuh tokoh utama wanita dan menjadi tanda
cara membedakan ikan guppy jantan dan betina. BANTUL – Islam mengajarkan umat muslim untuk senantiasa menjaga lisan. Alquran dalam Surat Al Baqarah ayat 263 menyatakan, “Perkataan yang baik dan pemberian maaf adalah lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan si penerima.” Dalam hadis riwayat Bukhari, Nabi Muhammad berpesan “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berbicara yang baik atau kalau tidak bisa hendaknya dia diam.” “Kalau dalam ungkapan Jawa itu, kita ini bisa menjadi orang yang dihormati dari tutur kata kita. Ajining rogo ing busono, ajining diri ing lathi,” tutur Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Sabtu 5/6. Falsafah Jawa “Ajining Diri Soko Lathi Ajining Rogo Soko Busono” yang dikutip Mu’ti dalam forum Silaturahim Syawalan Keluarga Besar Muhammadiyah Kabupaten Bantul itu adalah pesan bahwa setiap manusia wajib menjaga tutur katanya kepada manusia lain. “Kita dihargai secara fisik dari busana kita, tapi kepribadian kita, diri kita dihargai itu dari kemampuan ktia bertutur kata. Dan itulah kunci bagaimana kita bisa bersilaturahim,” terang Mu’ti. Pesan-pesan Alquran, hadis Nabi dan hikmah kebudayaan setempat itu menurut Mu’ti patut dipegang oleh warga Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari. Utamanya, untuk menjaga persaudaraan agar tidak renggang karena kesalahan dalam bertutur kata. “Bagaimana agar kita bisa terus saling bersilaturahim hendaknya kita bertutur kata yang mulia. Jangan menyakiti orang lain, jangan ngatoni meledek orang lain,” pesannya sambil mengutip sebuah mahfuzat atau pepatah Arab. “Salamatul insan fi hifzil lisan. Keselamatan seseorang itu tegantung dari bagaimana dia menjaga lisannya,” tutup Mu’ti. Hits 3481
ajining diri soko lathi aksara jawa