WilayahFormal dan Fungsional. Wilayah dan perwilayahan adalah area kohesif yang homogen dalam kriteria penetapan tertentu dan dibedakan dari daerah atau wilayah lainnya dengan berbagai kriteria. Konstruksi intelektual yang diciptakan oleh pemilihan fitur yang relevan dengan masalah tertentu dan mengabaikan fitur lain yang dianggap tidak relevan. Perhatikanwilayah formal berikut! 1. Hutan musim 2. Pemukiman 3. Dataran aluvial 4. Gumuk pasir 5. Dataran rendah Wilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan pada nomor? 1, 4, dan 5; 1, 2, dan 3; 3, 4, dan 5; 1, 2, dan 4; Kunci jawabannya adalah: C. 3, 4, dan 5. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, perhatikan wilayah formal berikut! 1. Kelompokwilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan oleh answer choices Daerah Karst- Dataran Aluvial-Gumuk Pasir Hutan Hujan-Gutan Musim- Pemukiman Sawah-Pemukiman-Sabana Lembah-Sawah- Pemukiman Gunung-Dataran Aluvial-Pemukiman Question 8 30 seconds Q. Perhatikan ciri-ciri wilayah berikut ini ! 1) Memiliki batas-batas administrasi WilayahFormal Wilayah formal adalah suatu hal yang melekat antara manusia dan alam, manusia dan perindustrian, manusia dan perekonomian, dan lain-lain. Dapat ditarik garis besar bahwa wilayah formal adalah suatu kelekatan antara manusia dengan objek yang mengelilinginya. Lantas apa bedanya antara wilayah formal dan wilayah fungsional? Kelompokwilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan oleh . answer choices Daerah Karst, Dataran Aluvial, Gumuk Pasir Hutan Hujan, Hutan Musim, Pemukiman Sawah, Pemukiman, Sabana Lembah, Sawah, Pemukiman Gunung, Dataran Aluvial, Pemukiman Question 5 45 seconds Q. Perhatikan wilayah berikut ini ! 1) Provinsi 2) Kota 3) Kota perbelanjaan cara membedakan ikan guppy jantan dan betina. Dalam perwilayahan ada beberapa model yang berkembang. Model ini berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Model tersebut antara lain adalah sebagai berikut a Uniform Region Wilayah Formal Uniform region atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan, termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan lahan. Uniform region juga disebut dengan wilayah formal. Homogenitas dari wilayah formal dapat ditinjau berdasarkan kriteria fisik atau alam ataupun kriteria sosial budaya. Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi. Uniform Region atau wilayah formal dicirikan oleh sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang digunakan penduduk, agama, kebangsaan, budaya, dan identitas politik serta tipe iklim tertentu, bentuk lahan, dan vegetasi. Contohnya Di beberapa daerah pertanian yang memiliki kesamaan iklim, luas, hidrologi, dan budaya yang sama, Wilayah perikanan tambak di pantai Utara Jawa memiliki banyak kesamaan antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. b Nodal Region Wilayah Fungsional Wilayah Nodal Nodal Region adalah suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang di hubungkan melalui garis melingkar. Wilayah Nodal secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat inti dan daerah belakangnya interland. Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa, atau pun komunikasi dan transportasi. Wilayah Nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi. Hubungan antarpusat kegiatan pada umumnya dicirikan dengan adanya arus transportasi dan komunikasi yang pada akhirnya menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari setiap wilayah tersebut. Terdapat 4 unsur yang esensial dalam struktur regional nodal, yaitu 1 adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia 2 adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir 3 adanya wilayah yang makin meluas 4 adanya jarring-jaring rute tempat tukar menukar berlangsung Dilihat dari konsep nodal region, wilayah perkotaan terdiri atas tiga komponen utama, yaitu sebagai berikut a. Nodus atau inti yang merupakan pusat kota city. b. Internal area hinterland yaitu wilayah sekitar kota yang fungsinya memasok kebutuhan harian kota tersebut. c. Eksternal area yang merupakan jalur penghubung antara kota wilayah pemasok kebutuhan kota tersebut. Wilayah yang termasuk dalam suatu nodal region sering kali dihubungkan dengan garis-garis konsentrik lingkaran Contoh Pada awal perkembangannya, Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi merupakan kota-kota yang terpisah dan tidak saling mempengaruhi. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan Kota Jakarta, kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi wilayah penyangga bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta. Dalam pengertian lain, Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor merupakan suatu wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan Jakarta. Demikian pula dengan Jakarta merupakan wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan wilayah-wilayah di sekitarnya termasuk Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi. c Generic Region Generic region adalah wilayah yang di klasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang bersangkutan diabaikan, misalnya wilayah iklim tropik, wilayah iklim sedang, wilayah vegetasi, wilayah hutan daun jarum, wilayah hutan patai, dan wilayah perkebunan teh. Penggolongan wilayah ini didasarkan pada kenampakan jenis tertentu, misal di wilayah hutan hujan tropis tropical rain forest, yang di tonjolkan hanyalah salah satu jenis flora tertentu di hutan tersebut, seperti flora anggrek. d Specific Region Specific Region yaitu wilayah berdasarkan kekhususan sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri tersendiri misalnya wilayah waktu, waktu Indonesia bagian barat, waktu Indonesia tengah, dan wilayah waktu Indonesia timur, wilayah fisiografi jawa menurut Van Bammelen dibagi menjadi 3 zone utara, zona tengah, dan zona selatan. Contoh dari spesific region a Wilayah Asia Tenggara, di mana daeraah ini merupakan daerah tunggal dan mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus, seperti dalam hal lokasi, penduduk, adat-istiadat, bahasa, dan lain sebagainya. b Wilayah waktu Indonesia bagian Timur, di mana daerah ini merupakan daerah tunggal dan mempunyai cirri khusus, yaitu yang lokasinya di Indonesia bagian timur c Wilayah daerah penangkapan udang laut di Indonesia mempunyai ciri khusus. Lokasinya sepanjang pantai hutan bakau atau laut yang pantainya tidak begitu dalam dan reliefnya bercelah-celah yang cocok untuk sarang udang. Dalam pengertian desa yang masih asri sepanjang mata memandang selalu dipenuhi dengan ladang pertanian. Bertani merupakan mata pencaharian mayoritas penduduk pedesaan. Sampai-sampai kepala desa disana gajinya bukan diberikan berupa materi namun dalam bentuk sawah. Setiap satu kali panen yang kurang lebih 3 bulan sekali, buruh tani biasanya mendapatkan rentang penghasilan hingga Rp. Tentunya penghasilan tersebut belum dikurangi dengan biaya pembelian pupuk, bibit, bahan bakar traktor, dan lain-lain yang menunjang kegiatan pertanian. Mengapa sekelumit pembahasan barusan mengkaji pertanian? Hal ini dikarenakan pertanian merupakan salah satu contoh nyata wilayah formal. Uraian materi kali ini akan mengulas secara lengkap mengenai wilayah formal dari segi pengertian, ciri, dan contohnya. Langsung saja simaklah materi sebagai berikut. Wilayah formal adalah suatu hal yang melekat antara manusia dan alam, dimana manusia dan perindustrian, manusia dan perekonomian, dan lain-lain. Dapat ditarik garis besar bahwa wilayah formal adalah suatu kelekatan antara manusia dengan objek yang mengelilinginya. Lantas apa bedanya antara wilayah formal dan wilayah fungsional? Bedanya terletak pada hubungan yang saling dikorelasikan. Pada wilayah fungsional, satu indikator memiliki keterkaitan dengan variabel lainnya. Sedangkan kembali lagi, pada wilayah formal yang saling terikat adalah manusia dengan objek. Biasanya, untuk mengkaji wilayah formal yang digunakan sebagai tolak ukur adalah peta topografi. Bagaimana bentuk permukiman yang ada di dataran rendah ataupun dataran tinggi dapat dipastikan berbeda. Pengertian Wilayah Formal Wilayah formal adalah wilayah geografis yang homogen atau seragam berdasarkan kriteria tertentu dan bisa dibedakan dengan daerah tetangganya. Kriteria yang digunakan pada pembagian wilayah formal yaitu berupa unsur fisik atau unsur sosial, seperti peta tanah, peta kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan, dan lainnya. Pengertian Wilayah Formal Menurut Para Ahli Adapun definisi wilayah formal menurut para ahli antara lain sebagai berikut; J. Woofter, Wilayah formal yaitu daerah tertentu yang didalamnya tercipta homogenitas ekonomi dan social sebagai perwujudan kombinasi antara faktor lingkungan dan demografis. S. Platt, Arti wilayah formal adalah daerah tertentu yang keberadaannya dikenal berdasarkan homogenitas umum baik atas dasar karakteristik lahan maupun huniannya. I. G. Joeng, Wilayah formal berarti sebagai daerah tertentu yang mempunyai kondisi fisik seragam. M. Fenneman, Pengertian wilayah formal adalah daerah tertentu yang bentang lahannya sejenis dan dapat dibedakan dengan daerah tetangganya. Ciri Wilayah Formal Untuk mencirikan wilayah dan perwilayahan formal, perlu menaruh permukiman penduduk di dalamnya. Hutan belantara tanahnya bisa digunakan untuk bercocok tanam bidang perkebunan. Namun disana tidak terdapat satu permukiman di dalamnya. Maka dalam kasus ini hutan belantara dianggap sebagai wilayah fungsional bagian daerah resapan. Berbeda jika hutan tersebut dihuni sekelompok manusia, maka fungsinya sudah berubah menjadi wilayah formal. Biasanya, warga yang berdiri dan menjalani kehidupan dalam wilayah formal memilih untuk menetap. Hal yang menyebabkan manusia menetap dalam satu titik adalah adanya rasa nyaman. Kenyamanan membuat manusia membuang keinginan untuk menjadi nomaden. Maka dari itu munculah keinginan dalam diri manusia untuk mengembangkan wilayah formal. Untuk mengetahui ciri-ciri wilayah formal, simaklah penjelasan sebagai berikut. Homogen Homogen dapat diartikan sama persis, seragam, sejalan, kembar, dan itu-itu saja. Kita ambil contoh masyarakat pedesaan. Mata pencaharian yang mereka lakukan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan pertanian. Di luar itu, sedikit warga desa yang menginginkan mengabdikan diri menjadi Pegawai Negeri Sipil. Bagaimana dengan desa industri? Apakah masyarakatnya juga tatap bekerja pada sektor pertanian? Tidak, di pedesaan industri pekerjaan sektor pertanian menjadi minoritas. Namun kita kembali lagi pada hakekat wilayah formal. Wilayah formal menjunjung tinggi peradaban homogen sebagai unsur dasar berdirinya. Desa yang terkenal akan industri krupuk mayoritas warganya memproduksi krupuk sehingga banyak menyediakan tempat untuk posisi tenaga kerja. Hal ini juga bermanfaat untuk mengurangi maraknya beragam jenis jumlah pengangguran. Statis Statis memiliki arti tetap, tidak berubah baik naik atau turun, dan jika dibentuk menjadi grafik hanya memunculkan satu garis lurus horizontal. Wilayah formal warganya butuh waktu yang cukup lama untuk menghadapi suatu perubahan. Sebagai contoh, trend ojek online yang bisa dimanfaatkan untuk order makanan sudah biasanya digunakan oleh masyarakat kota. Warga dalam pengertian perkotaan memanfaatkan layanan antar makanan dari ojek online ini karena banyak alasan. Alasan yang pertama adalah tidak tersedianya banyak waktu untuk keluar mencari makanan sendiri. Kedua, kepemilikan transportasi yang terbatas. Ketiga timbulnya rasa malas untuk keluar rumah di perkotaan karena banyaknya titik-titik macet di jalanan. Hal tersebut mungkin hanya sekelumit dari alasan warga kota memanfaatkan ojek online pengantar makanan. Alasan tersebut tidak bisa digunakan warga desa untuk memanfaatkan layanan ini. Di desa masyarakatnya cenderung memiliki banyak waktu untuk bersantai, sehingga keluar mencari makanan pun bukan suatu hambatan bagi mereka. Disamping itu, penjual makanan di pedesaan biasanya disediakan oleh tetangga sekitar. Jadi untuk membeli makanan tidak perlu jauh-jauh. Kemacetan pun juga mustahil ditemukan di daerah pedesaan. Itulah mengapa wilayah formal memiliki karakteristik statis. Pasif Masyarakat yang mendiami wilayah formal cenderung pasif dengan apa yang ada di luar wilayah mereka. Yang mereka pedulikan adalah bagaimana untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan damai dan tenteram. Maka dari itu kepasifan secara otomatis telah tertanam dalam tubuh masyarakat wilayah formal. Berbeda dengan warga kota yang gemar membicarakan hal-hal diluar inner circle-nya. Contoh Wilayah Formal Berikut beberapa contoh yang dimaksud dengan wilayah formal, antara lain; Pertanian Pertanian adalah kegiatan bercocok tanam yang umumnya dilakukan oleh masyarakat di pedesaan. Jika hutan dikatakan sebagai paru-paru dunia, maka ladang pertanian adalah perutnya dunia. Tanaman yang dibudidayakan pada ladang pertanian umumnya adalah makanan pokok seperti padi, jagung, singkong, dan lain-lain. Musuh terbesar bagi para pekerja sektor pertanian adalah kekeringan dan hama. Hama seperti tikus, burung pipit, dan lain sebagainya dapat diusir dengan berbagai cara. Namun kekeringan tidak bisa diatasi secara mudah. Turun hujan adalah solusi yang paling mujarab untuk mengatasi permasalah kekeringan yang sedang dilanda oleh masyarakat pedesaan. Banyak cara tradisional yang bisa dipakai untuk memanggil datangnya hujan. Biasanya kegiatan seperti ini ada bau-bau mistisnya. Kembali lagi pada kepercayaan masing-masing insan. Pegunungan Pengertian pegunungan secara keilmuan bahasa Indonesia adalah daerah yang terdapat beberapa gunung dalam suatu tempat. Pegunungan berdasarkan keilmuan geografi adalah dataran tinggi yang memiliki ketinggian kurang dari meter di atas permukaan laut dan berbentuk memanjang. Tumbuhan yang cocok ditanam di pegunungan umunya buah-buahan dan sayur-sayuran. Suhu di daerah pegunungan biasanya sejuk, berbeda dengan pesisir pantai yang suhunya panas. Di pegunungan kita senantiasa memakai jaket yang tebal. Jaket tebal tidak cocok dipakai di pesisir pantai karena akan menghasilkan keringat yang berlebih. Meski demikian, warga pegunungan menginginkan ikan yang dicari oleh para nelayan pantai. Perkotaan Perkotaan adalah wilayah formal yang tidak cocok dengan pengertiannya. Bagaimana mau cocok, yang dimiliki oleh wilayah formal adalah hubungan manusia dengan alam. Sedangkan di kota tidak ditemui alam sama sekali. Paling hanya gedung-gedung perkantoran dan perindustrian. Wilayah formal yang terjadi di perkotaan letaknya pada bagian bidang industri. Pekerja buruh yang sedang bekerja bisa dimasukan dalam salah satu contoh wilayah formal. Sudah tau kan kalian apa yang dimaksud dengan wilayah formal. Jika sudah membacanya, pahami agar artikel ini bermanfaat dikemudian hari. Sekian pembahasan kali ini, bila ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi, jika ada umur panjang boleh kita berjumpa lagi. Wilayah formal adalah bagian dari perwilayahan yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama. Karakteristik bersama mungkin merupakan bahasa umum, kegiatan ekonomi, seperti produksi tanaman tertentu, atau karakteristik fisik, seperti iklim suatu daerah. Sedangkan untuk arti wilayah fungsional adalah wilayah yang diorganisasikan untuk berfungsi secara politis, sosial, dan ekonomis sebagai satu kesatuan. Daerah fungsional dipusatkan pada titik fokus yang menghubungkan daerah lain dengan berbagai sistem, seperti transportasi, komunikasi, atau kegiatan ekonomi. Kota dapat dianggap sebagai wilayah fungsional karena jalan raya, jalur kereta api, kereta bawah tanah, dan bus memindahkan orang dari pinggiran kota ke daerah pusat kota. Wilayah dan perwilayahan adalah area kohesif yang homogen dalam kriteria penetapan tertentu dan dibedakan dari daerah atau wilayah lainnya dengan berbagai kriteria. Konstruksi intelektual yang diciptakan oleh pemilihan fitur yang relevan dengan masalah tertentu dan mengabaikan fitur lain yang dianggap tidak relevan. Batas wilayah ditentukan oleh homogenitas dan kekompakan bagian. Konsep pusat pertumbuhan wilayah formal dan fungsional saat ini digunakan dalam analisis, perencanaan, dan administrasi banyak program publik nasional dan internasional. Regionalisme, atau kesadaran regional, korelasi ideologis dari konsep yang berkembang dari rasa identitas di dalam kawasan, penting dalam banyak analisis historis, politik, dan sosiologis. Dalam hal ini, misalnya wilayah dalam arti desa dengan wilayah kota, keduanya memiliki hubungan saling ketergantungan, desa berfungsi sebagai pemasok bahan baku ke kota, sedangkan kota berfungsi sebagai pusat melayani kebutuhan berupa hasil industri ke penduduk desa. Contoh Wilayah Formal dan Fungsional Adapun untuk memberikan penjelasan lebih lengkap berikut ragam contoh yang dapat dikemukakan untuk wilayah fungsional dan formal. Antara lain; Wilayah Formal Wilayah Formal Wilayah formal banyak ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan kenampakan fisik alam, biotik kehidupan, dan sosial kemasyarakatan, diantaranya yaitu Wilayah formal berdasarkan kenampakan areal fisik Misalnya Gunung dan pegunungan Sungai, DAS, dan rawa Relief berbentuk antiklinal, sinklinal, patahan, dan lipatan Wilayah formal berdasarkan kenampakan arealbiotik Misalnya Hutan-hutan. Daerah pertanian dan perkebunan. Daerah sawah, tegal, dan ladang. Wilayah formal berdasarkan kenampakan areal sosial Misalnya Kelompok RT, RW, dan kelurahan. Golongan masyarakat desa dan masyarakat kota. Golongan bangsa kulit putih dan kulit hitam. Wilayah Fungsional Wilayah Fungsional Contoh wilayah fungsional, antara lain Wilayah Metropolitan Contoh terbesar dari wilayah fungsional adalah wilayah metropolitan, dan kita dapat memikirkan kota yang menjadi basis metropolitan sebagai pusat atau titik fokus wilayah tersebut. Kota utama dalam area metropolitan adalah tempat sebagian besar perdagangan dan aktivitas berlangsung, menjadi bagian terpadat dari wilayah fungsional. Pusat kota terhubung ke bagian terluar wilayah dengan rute transportasi, rute perdagangan, dan komunikasi. Orang-orang bepergian setiap hari dari daerah sekitarnya ke kota untuk melakukan kegiatan ekonomi di pusat kota. Pusat kota yang mengelilingi wilayah metropolitan dapat melakukan banyak fungsi berbeda seperti pendidikan, pekerjaan, dan hiburan. Distrik Sekolah Distrik sekolah dapat dianggap sebagai daerah fungsional yang berpusat di sekitar sekolah didasarkan pada sejumlah sekolah tertentu, yang merupakan pusat untuk wilayah fungsional. Berbagai sekolah dan distrik sekolah akan melayani anak-anak dari lingkungan sekitarnya, berdasarkan faktor-faktor seperti populasi dan lokasi geografis. Para siswa harus pergi ke sekolah mereka setiap hari, dan sejumlah rute transportasi yang berbeda menghubungkan hub pusat sekolah ke rumah-rumah para siswa dan daerah sekitarnya. Kehadiran sekolah dalam jumlah yang lebih besar sering kali menarik lebih banyak penduduk ke suatu daerah, sehingga distrik sekolah tetap terikat dengan pertumbuhan populasi di wilayah geografis yang lebih luas. Sementara sekolah dapat berpotensi melayani berbagai siswa dari berbagai latar belakang dan etnis, analisis demografi distrik sekolah menunjukkan bahwa distrik sekolah sering jauh lebih homogen daripada kota, negara bagian, dan kabupaten secara keseluruhan. Bank Cabang Bank cabang ada untuk memberikan layanan kepada orang-orang yang tinggal jauh dari kantor pusat atau cabang rumah bank, menangani transaksi perbankan untuk orang-orang di rumah di komunitas mereka sendiri. Dalam sistem perbankan cabang, bank utama akan membuat banyak cabang berbeda yang mencakup berbagai wilayah geografis sesuai dengan kebutuhan penduduk di wilayah tersebut. Bank cabang dapat dianggap sebagai wilayah fungsional karena bank utama berfungsi sebagai titik fokus atau pusat utama sistem, dan bank cabang yang didistribusikan di seluruh wilayah berinteraksi dengan bank utama. Perhatikan bahwa daerah fungsional dapat dibagi lagi menjadi daerah yang lebih contoh, cabang-cabang bank lokal bertindak sebagai pusat pusat subregion itu, meskipun mereka adalah bagian dari wilayah fungsional yang lebih besar yang mencakup seluruh perusahaan perbankan. Pusat Perbelanjaan/Department Store Department store dan pusat perbelanjaan adalah contoh daerah fungsional berdasarkan belanja untuk barang-barang material. Department storeberupaya melayani sebagai pusat utama bagi warga yang ingin membeli barang di wilayah geografis sekitarnya. Toko akan menargetkan warga yang tinggal paling dekat dengan toko, berharap dapat menarik mereka. Orang-orang yang berada sangat jauh dari jangkauan toko mungkin memilih untuk pergi ke department storelain untuk mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan. Department store terhubung ke rumah, bisnis, dan layanan di sekitarnya dengan jaringan transportasi dan rute perdagangan. Pusat perbelanjaan bekerja mirip dengan department store, tetapi alih-alih menjadi toko tunggal, mereka adalah konglomerasi dari banyak toko yang berbeda yang terletak di satu area. Pusat perbelanjaan itu sendiri adalah pusat utama dari wilayah fungsional, dan toko-toko di sana akan memanfaatkan kehadiran toko-toko lain untuk menarik perhatian pelanggan di wilayah sekitarnya. Pelabuhan Pelabuhan dan pelabuhan juga merupakan contoh daerah dapat dianggap sebagai pusat pusat wilayah pesisir. Pelabuhan sering menangani industri seperti perikanan dan perkapalan dan juga berfungsi sebagai basis operasi untuk penciptaan infrastruktur pelabuhan terhubung ke daerah sekitarnya dengan rute perdagangan dan rute komunikasi. Pelabuhan, seperti halnya bandara, melayani wilayah fungsional dengan menangani kedatangan dan kepergian orang di wilayah geografis. Bandara dan pelabuhan sering menyambut wisatawan ke suatu daerah, dan dengan meningkatnya jarak dari bandara, wisatawan akan memiliki pelabuhan lain yang dapat mereka manfaatkan. Kondisi juga berlaku untuk pelabuhan dan pelabuhan sebagai pusat pekerjaan. Karena jarak yang harus ditempuh seseorang ke pelabuhan atau pelabuhan untuk pekerjaan meningkat, orang menjadi lebih mungkin untuk mencari peluang kerja di tempat lain. Demikianlah artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca. Berkenaan dengan contoh-contoh wilayah formal dan wilayah fungsional yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberi edukasi bagi segenap pembaca. Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah - Bagian permukaan bumi dalam ilmu geografi dikenal sebagai ruang dan wilayah. Baik ruang dan wilayah memiliki definisi yang berbeda-beda. Berdasarkan ilmu geografi wilayah region adalah kesatuan objek dan kesatuan manusia yang mempunyai karakteristik sama sehingga dapat dibedakan dengan wilayah yang lain. Sedangkan ruang space dimaknai sebagai tempat dengan batas-batas geografi yang terdiri dari sebagian permukaan bumi beserta lapisan tanah di bawahnya hingga lapisan udara di atasnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa ruang merupakan wadah atau tempat, sementara wilayah mencakup segala yang terdapat di dalam ruang. Di sisi lain, dikenal juga istilah perwilayahan. Sesuai dengan ilmu geografi, perwilayahan diartikan sebagai pembagian wilayah-wilayah berdasarkan karakteristik tertentu. Penjelasan Wilayah dalam Ilmu Geografi Undang-Undang UU Republik Indonesia nomor 26 tahun 2007 menyebut wilayah sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan/atau aspek fungsional. Berdasarkan buku Geografi Kelas XII wilayah dibagi menjadi dua, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional. Berikut perbedaan antara wilayah formal dan wilayah fungsional1. Wilayah formal uniform region Wilayah formal merupakan wilayah yang dicirikan berdasarkan keseragaman homogenitas tertentu, misalnya keseragaman alam, penduduk, biotik, dan sosial, namun berbeda dari wilayah di sekitarnya. Sebutan lain dari wilayah formal adalah uniform region. Contoh wilayah formal, misalnya di Pantai Utara Jawa, Pantai Selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera dan lainnya. Walau terdapat kesamaan alam dan penduduk antara Pantai Utara Jawa dengan Pantai Selatan Jawa, namun kedua wilayah ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah di sekitarnya. Wardiyatmoko menyebut pengertian wilayah formal adalah wilayah yang bercirikan asosiasi areal yang ditandai dengan alam fisik kondisi geomorfologi, jenis tanah, curah hujan dan pemanfaatan lahan, biotik, dan sosial pekerjaan, adat istidat, seni budaya. 2. Wilayah fungsional nodal region Mengutip e-modul Kemdikbud wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Di Indonesia wilayah fungsional bisa dilihat pada Jabodetabek yang merupakan singkatan dari beberapa kota, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Wilayah ini memiliki kondisi fisik yang berbeda heterogen namun secara fungsional saling terhubung dari sisi ekonomi atau kegiatan perekonomiannya. Wardiyatmoko menyebut pengertian wilayah fungsional dicirikan dengan adanya aliran orang dan/atau barang yang memusat. Aliran orang dan/atau barang yang terkonsentrasi di suatu wilayah membentuk pusat pertumbuhan. Jakarta adalah wilayah pusat, sementara orang dari wilayah di sekitarnya berdatangan karena aliran perekonomian yang terpusat di Jakarta. Pasar juga menjadi contoh wilayah fungsional, karena orang-orang berdatangan dari berbagai wilayah sebab barang terkumpul di pasar pusat.Perwilayahan regionalisasi Perwilayahan regionalisasi adalah suatu proses klasifikasi atau penggolongan wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Penggolongan wilayah dilakukan secara formal maupun contoh, wilayah industri dengan wilayah perumahan memiliki kondisi yang berbeda. Begitupula dengan jalur hijau ataupun pemukiman elit. Ciri-ciri yang dimiliki oleh setiap wilayah menjadi dasar untuk menggolongkan suatu kawasan. Berdasarkan ilmu geografi penggolongan kawasan tersebut dikenal sebagai perwilayahan. Perwilayahan dilakukan untuk berbagai kepentingan, salah satunya pembangunan. Pemerintah maupun sektor swasta sebaiknya memahami kondisi suatu wilayah terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan di suatu daerah. Terdapat lima jenis perwilayahan meliputi1. Natural Region Wilayah Alamiah atau Fisik Natural region merupakan pembagian perwilayahan berdasarkan penampakan alami. Contoh natural region misalnya wilayah pertanian, perkebunan, wilayah pertambangan dan kehutanan. 2. Single Feature Region Wilayah Ketampakan Tunggal Single feature region merupakan perwilayahan berdasarkan satu penampakan saja mencakup wilayah yang sangat luas. Sebagai contoh pembagian wilayah berdasarkan iklim, jenis hewan, jenis batuan. 3. Generic Region Wilayah Berdasarkan Jenisnya Generic region adalah wilayah yang digolongkan berdasarkan flora tertentu yang menonjol di wilayah tersebut, contohnya anggrek pada hutan hujan tropis. 4. Specific Region Wilayah Spesifik atau Khusus Pengklasifikasian wilayah spesific region dicirikan dengan kondisi geografis yang khas, misalnya Asia Tenggara, Eropa Timur, Timur Tengah, dan sebagainya. 5. Factor Analysis Region Wilayah Analisis Faktor Perwilayahan berdasarkan metode statistik-deskriptif atau dengan metode Melakukan Pembagian Perwilayahan atau Regionalisasi Berikut beberapa manfaat melakukan pembagian perwilayahan atau regionalisasi Agar dapat menyederhanakan informasi mengenai keanekaragaman dan gejala atau fenomena di permukaan bumi. Memudahkan pemantauan perubahan yang terjadi di wilayah tertentu. Agar dapat meratakan pembangunan di semua wilayah. Agar memudahkan koordinasi program pembangunan pemerintah. Memudahkan pemantauan perubahan yang terjadi di wilayah tertentu. Baca juga Konsep Wilayah dalam Geografi Beserta Jenisnya Formal & Fungsional Pembagian Wilayah Laut Indonesia & Batas-batasnya secara Geografis Sistem Informasi Geografis Pengertian, Komponen, dan Prosesnya - Pendidikan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Yonada Nancy Pada artikel Geografi Kelas 12 kali ini, kita akan belajar mengenai konsep wilayah dan perwilayahan. Kira-kira, bedanya apa, ya? — Teman-teman, kalo kamu perhatikan, wilayah pertanian dengan wilayah hutan itu merupakan dua wilayah yang berbeda, bukan? Wilayah pertanian umumnya berada di dataran rendah, sedangkan wilayah hutan umumnya berada di dataran tinggi yang bersuhu lebih dingin. Nah, suatu wilayah dikatakan berbeda dengan wilayah lain karena suatu ketampakan tertentu. Ketampakan seperti apa ya? Agar kalian lebih mengerti, simak artikel mengenai konsep wilayah dan perwilayahan berikut ini ya. Pengertian Wilayah Region Oke, di awal tadi, kita udah singgung mengenai wilayah. Tapi, kamu udah tau belum, apa yang dimaksud dengan wilayah? Dilansir dari buku tentang Perencanaan dan Pengembangan Wilayah karya Ernan Rustiadi, wilayah atau region adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri. Karakteristik ini ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda. Contohnya seperti wilayah pertanian dan wilayah hutan yang kenampakan alamnya berbeda. Ada juga contoh lainnya itu seperti wilayah kota dengan wilayah pedesaan. Baca juga Memahami Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pembagian Wilayah Wilayah digolongkan menjadi dua, yaitu wilayah formal dan fungsional. Bedanya apa ya? 1. Wilayah Formal Uniform Region Wilayah formal dicirikan berdasarkan keseragaman atau homogenitas tertentu. Misalnya, berdasarkan kriteria fisik atau alam, maupun kriteria sosial budaya. Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik dilihat dari kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi. Misalnya, wilayah pegunungan kapur karst, wilayah beriklim dingin, dan wilayah vegetasi mangrove. Wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya, misalnya wilayah suku Banjar, wilayah industri tekstil, dan wilayah pertanian sawah basah. Baca juga Manfaat SIG dalam Potensi Wilayah 2. Wilayah Fungsional Nodal Region Sementara itu, wilayah fungsional dicirikan dengan kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Maksudnya apa, sih? Misalnya, wilayah Jabodetabek secara fisik memang berbeda heterogen, namun secara fungsional saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup di setiap wilayah. Oke, teman-teman, sekarang kamu sudah tau ya mengenai wilayah. Lalu, bagaimana dengan perwilayahan? Pengertian Perwilayahan Perwilayahan regionalisasi adalah suatu proses penggolongan wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi atau penggolongan wilayah dapat dilakukan secara formal maupun fungsional. Dalam perencanaan pembangunan, pemerintah harus memahami kondisi suatu wilayah karena setiap wilayah memiliki kondisi yang berbeda-beda. Penggolongan wilayah secara garis besar terbagi atas Natural Region Wilayah Alamiah atau Fisik; berdasarkan ketampakan alami, seperti wilayah pertanian dan kehutanan. Single Feature Region Wilayah Ketampakan Tunggal; berdasarkan pada satu ketampakan, seperti wilayah berdasarkan iklim, hewan, atau iklim saja. Generic Region Wilayah Berdasarkan Jenisnya; didasarkan pada ketampakan jenis atau tema tertentu. Misalnya di wilayah hutan hujan tropis yang ditonjolkan hanyalah flora tertentu seperti anggrek. Specific Region Wilayah Spesifik atau Khusus; dicirikan kondisi grafis yang khas dalam hubungannya dengan letak, adat istiadat, budaya, dan kependudukan secara umum. Misalnya wilayah Asia Tenggara, Eropa Timur, dsb. Factor Analysis Region Wilayah Analisis Faktor; berdasarkan metoda statistik-deskriptif atau dengan metoda statistik-analitik. Penentuan wilayah berdasarkan analisis faktor terutama bertujuan untuk hal-hal yang bersifat produktif, seperti penentuan wilayah untuk tanaman jagung dan kentang. Manfaat Perwilayahan Regionalisasi Mengurutkan dan menyederhanakan informasi mengenai keanekaragaman dan gejala atau fenomena di permukaan bumi. Untuk meratakan pembangunan di semua wilayah sehingga dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah. Memudahkan koordinasi berbagai program pembangunan pada tiap daerah. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi, baik gejala alam maupun manusia. Dengan adanya konsep wilayah dan perwilayahan ini dapat berlanjut untuk melakukan identifikasi pusat pertumbuhan di suatu wilayah. Sekian pembahasan mengenai konsep wilayah dan perwilayahan. Semoga, dengan membaca artikel ini, bisa menjawab rasa bingung kamu, ya. Kalo kamu masih kurang puas dengan materi yang disampaikan di artikel ini, kamu bisa coba akses video pembelajaran yang lebih lengkap dan menarik di ruangbelajar. Di sana, ada konsep kilat yang bakal bikin kamu mudah paham materi dalam waktu singkat. Klik banner di bawah untuk informasi lebih lanjut! Referensi Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Artikel ini diperbaharui pada tanggal 17 September 2022.

kelompok wilayah formal berdasarkan bentuk lahan ditunjukkan oleh