Pemimpinhendak mencitrakan diri mereka merakyat, dengan menunjukkan perilaku mengabaikan keselamatan. Ibaratnya, murid kencing berdiri, para guru ikut kencing berdiri bersama murid-muridnya, lalu Dilansirdari Encyclopedia Britannica, pernyataan yang benar tentang laju reaksi adalah berkurangnya zat reaktan atau bertambahnya zat hasil tiap satuan waktu. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Berikut ini faktor yang memengaruhi laju reaksi, kecuali? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. 1UU No.2 Tahun 2002 tentang kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu kepolisian adalah segala hal . a. wal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 1. Fungsi, Tugas Dan Wewenang Polri . Mengenai fungsi Polri dijelaskan dalam pasal dijelaskan dalam pasal 2 Undang-Undang viewflipping ebook version of peningkatan kesadaran pengurus ormas (organisasi kemasyarakatan) tentang prosedur pembuatan skt (surat keterangan terdaftar) / berbadan hukum melalui media leaflet di badan kesatuan bangsa dan politik kabupaten ponorogo published by wildana al faruqi on 2021-07-02. interested in flipbooks about peningkatan kesadaran Diskusikandengan teman saudara pernyataan berikut ini 1) Coba Anda jelaskan tentang pengertian politik, dan Anda kaitkan dengan agama! Jawaban : Politik adalah suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat dimana wujudnya adalah proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Definisi politik juga dapat diartikan sebagai cara membedakan ikan guppy jantan dan betina. 72 Kelas XI Semester 2 SMASMKMAMAK sikap asal bapak senang dalam setiap hal. Budaya tersebut saat ini sudah mulai berkurang untuk birokrasi di tingkat pusat, akan tetapi di tingkatan yang lebih bawah budaya tersebut masih berkembang. Misalnya, sebagian masyarakat cenderung memilih partai politik yang sesuai dengan pilihan atasannya dengan pertimbangan supaya mendapatkan perhatian lebih. Uraian di atas merupakan gambaran nyata budaya politik masyarakat Indonesia saat ini. Meskipun tingkat partisipasi politik masyarakat sudah mulai meningkat, tidak berarti budaya partisipan secara murni telah terwujud, melainkan budaya tersebut merupakan campuran antara budaya politik partisipan, dengan parokial serta subjek kaula. Tugas Kelompok Buatlah lima buah kliping yang memuat peristiwa-peristiwa yang merupakan perwujudan dari budaya politik Indonesia. Berikan analisis kalian pada salah satu peristiwa yang dianggap kalian paling menarik. C. Hakikat Kesadaran Politik 1. Makna Kesadaran Politik Tahukah kalian apa makna kesadaran politik itu? Seringkah kalian mendengar istilah tersebut? Jika kalian belum mengetahui atau belum mendengar sekalipun, dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kalian akan diperkenalkan dengan konsep kesadaran politik. Budaya politik yang berkembang di masyarakat akan selalu berkaitan dengan kesadaran politik. Pada hakekatnya budaya politik merupakan cerminan dari kesadaran politik suatu masyarakat terhadap sistem politik yang sedang berlaku. Apa sebenarnya kesadaran politik itu? Kesadaran politik atau dalam istilah asing disebut political awwarness. dalam tulisannya yang berjudul Kesadaran Politik 2011 menyatakan bahwa kesadaran politik merupakan proses batin yang menampakan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara. Kesadaran politik atau keinsyafan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan, mengingat begitu kompleks dan beratnya tugas yang dipikul negara dalam hal ini para penyelenggara negara. Kesadaran politik masyarakat tidak hanya diukur dari tingkat partisipasi mereka dalam kegiatan pemilihan umum. Akan tetapi diukur juga dari peran serta mereka dalam mengawasi atau mengoreksi kebijakan dan perilaku pemerintah selama memegang kekuasaan pemerintahan. Setiap masyarakat mempunyai kesadaran politik yang berbeda-beda. Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan Di unduh dari PPKn 73 tinggi cenderung mempunyai kesadaran politik yang relatif tinggi. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, maka kesadaran politiknya pun relatif rendah sehingga memerlukan pembinaan. Nah, bagaimana cara untuk menciptakan kesadaran politik? Kesadaran politik dapat tercipta salah satunya melalui sosialisasi politik political socialization. Menurut kalian, apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Michael Rush dan Phillip Althoff dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi Politik 200325, mengatakan bahwa sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi- reaksinya terhadap gejala-gejala politik. Sementara itu Jack Plano dalam bukunya Kamus Analisa Politik 1994, mengungkapkan sosialisasi politik sebagai suatu proses belajar di mana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik. Dengan demikian, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi politik dapat diartikan sebagai proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti keluarga, sekolah, partai politik, media massa dan sebagainya supaya tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran politik. Apa keterkaitan antara kesadaran politik dengan sosialisasi politik? Perlu diketahui bahwa kesadaran politik pada hakekatnya merupakan keinsyafan setiap individu atau masyarakat akan pentingnya nilai-nilai politik. Nilai-nilai politik tersebut tidak diperoleh seseorang dengan sendirinya melainkan melalui proses sosialisasi politik yang didalamnya terdapat proses pembelajaran mengenai Info Kewarganegaraan Bull mengklasiikasikan tingkatan kesadaran sebagai berikut 1. Kesadaran yang bersifat anomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang tidak jelas dasar dan alasannya atau orientasinya. 2. Kesadaran yang bersifat heteronomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berlandaskan dasarorientasi motivasi yang beraneka ragam atau berganti-ganti. Ini pun kurang mantap sebab mudah berubah oleh keadaan dan situasi. 3. Kesadaran yang bersifat sosionomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berorientasikan pada kiprah umum atau khalayak ramai. 4. Kesadaran yang bersifat autonomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang terbaik karena didasari oleh konsep kesadaran yang ada dalam diri seseorang. Di unduh dari 74 Kelas XI Semester 2 SMASMKMAMAK semua hal tentang politik. Dengan kata lain kesadaran politik merupakan hasil dari sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen-agen atau lembaga-lembaga sosialisasi politik. Dengan demikian sosialisasi kesadaran politik mengandung makna proses penyadaran seorang individu atau masyarakat untuk memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan politik yang berlangsung dalam suatu sistem politik yang berlangsung di lingkungannya yang ditunjukkan dengan berbagai partisipasi dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam hal pengawasan dan pengoreksian berbagai kebijakan politik dari negaranya. Tugas Mandiri Setelah membaca uraian di atas tentunya kalian telah memperoleh gambaran mengenai kesadaran politik. Coba kalian tulis dalam beberapa kalimat bagaimana kesadaran politik diri kalian saat ini. Kalian boleh meminta pendapat teman dalam menilai kesadaran politik diri kalian sendiri. Kesadaran politik saya ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik Welfare is one of the significant problems in human life. All aspects of human life politically will always be related, both as elements and indicators of welfare conditions. Consequently, the state is an organization and authority that can provide a measure and effectively regulate all efforts in the realization of people's welfare. However, practically "people's welfare" in Indonesia is still in a quarrel state with the targets-setting. This research is library research with a hermeneutic-philosophical approach. Political Theology, as a branch of the Philosophy of Religion, will be used as the primary approach by involving methodical elements that are balanced and consistent with research. Additionally, the involvement of other scientific disciplines such as political philosophy, social philosophy, and economics will enrich this research. This research shows that the efforts carried out to realize the welfare of the people is dominantly incompatible with the needs of the subjects receiving welfare facilities. The source of this problem is relying on the perspective of governmental values. New awareness and responsibility are needed to build a structure with a divine and human nature. This awareness arises as an implementation form of worship to God and also responsibility for that worship to fellow human beings. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free... Posisi Pendidikan Agama dalam Realitas Multikulturalisme Negara Indonesia seperti yang dijelaskan dalam penelitian Putra, Kuswanjono & Munir 2020. adalah bangsa yang religius, sikap hidup religius ini dibuktikan dari aspek pendidikan, budaya dan kesatu paduan nilai dan moral bangsa. ...Gusti RantioSawaludin RahmanThis paper wants to see how the implementation of multiculturalism values is developed especially in Islamic religious education. Indonesia is an archipelagic country that has diversity. This study uses a qualitative descriptive approach to look at situations that can save potential conflicts among the community regarding religious diversity. The results of the study, the position of religious education in the reality of multiculturalism is very real. Seeing that Islamic Religious Education with a multicultural perspective will be a learning process that pays attention to all kinds of diversity within the religion of Islam itself. Therefore, Islamic Religious Education in essence does not deny the reality of multiculturalism. In conclusion, the implementation of PAI in diversity can be done by preparing starting from planning, curriculum and materials carried out by PAI teachers must really understand multiculturalism education, the curriculum must be designed and implemented in accordance with the concept of multiculturalism, as well as the delivery of material to students must be given insight into multiculturalism. Keywords Implementation, Multiculturalism, Islamic Religious EducationAli MursyidArison SaniTulisan ini adalah hasil peneletian yang diselenggarakan dengan tujuan mencari solusi terbaik bagaimana menyelesaikan problematika umat yang semakin beragam, dengan berlandaskan pada al-Qur’an. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini, dibatasi pada tiga masalah berikut 1 Bagaimana ayat-ayat al-Qur’an memberi solusi pada persoalan kemiskinan umat Islam? 2 Bagaimana al-Qur’an memberi solusi pada persoalan kaum d}u’afa di tengah-tengah masyarakat? 3 Bagaimana al-Qur’an memberi solusi pada konflik sosial yang akhir-akhir ini banyak terjadi? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan jenis data kualitatif, Penelitian ini juga adalah jenis penelitian pustaka yang datanya diperoleh malalui penelusuran kepustakaan. Dalam penggalian dan analisa data, digunakan metode Tafsir Maud}u>’i> tematik, sementara itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologi dan pendekatan sosiologi. Setelah melalui pembahasan, penelitian ini menghasilkan tiga hal; Pertama, tentang solusi al-Qur’an bagi problem kemiskinan, yang dibagi dalam ranah individual, keluarga masyarakat dan negara. Pada ranah individual, untuk mengatasi problem kemiskinan, al-Qur’an mendorong muslim untuk bekerja keras. Pada ranah keluarga, menghadapi problem kemiskinan, al-Qur’an mewajibkan kepada setiap orang untuk menyantuni pihak yang memang wajib dinafkahi dalam suatu rumpun keluarga, terutama mereka yang kurang mampu. Pada ranah masyarakat, untuk mengatasi problem kemiskinan, al-Qur’an mensyariatkan zakat. Pada ranah pemerintah, al-Qur’an mewajibkan pemerintah untuk menyejah-terakan warganya. Kedua, solusi al-Qur’an bagi kaum d}u’afa>’. Dalam hal ini al-Qur’an menyebut hak-hak kaum d}u’afa, kewajiban kita untuk memperhatikan mereka, imbalan dari Allah jika kita memperhatikan mereka, akibat jika kita menelantarkan mereka, dan juga mengenai cara memberdayakan mereka. Ketiga, solusi al-Qur’an untuk konflik sosial. Dalam menghadapi konflik sosial, al-Qur’an mengajarkan bahwa dalam menangani konflik, diperlukan etika. Al-Qur’an menganjurkan budaya kerja tim guna mengurangi konflik dan memupuk persaudaraan. Al-Qur’an menawarkan musyawarah sebagai mekanisme penyelesaian konflik. Selain itu, perdebatan yang baik juga bisa digunakan. Al-Qur’an juga memberi kesempatan untuk mengambil tindakan tegas jika cara damai tidak menyelesaikan Hatta Mendidik Individualita, Solidarita dan Auto-Aktiva Dalam Berkoperasi, dalam Sri-Edi Swasono, Bung Hatta Bapak Kedaulatan Rakyat hlmJ K LumunonLumunon, J. K., 2002, Bung Hatta Mendidik Individualita, Solidarita dan Auto-Aktiva Dalam Berkoperasi, dalam Sri-Edi Swasono, Bung Hatta Bapak Kedaulatan Rakyat hlm. 305-312. Jakarta Yayasan J RachbiniRachbini, D. J., 2001, Politik Ekonomi Baru Menuju Demokrasi Ekonomi, Jakarta and Democracy A Foundation for Ending Extremism and Preventing ConflictJ E RashRash, J. E., 2006, Islam and Democracy A Foundation for Ending Extremism and Preventing Conflict, Bedford Legacy InternationalB RussellRussell, B., 2008, Bertuhan Tanpa Agama Esai-esai Bertrand Russell tentang Agama, Filsafat dan Sains, Yogyakarta Resist Islam Sebagai Pengantar, Yogyakarta Lembaga Pengkajian dan pengamalan Islam LPPII YuliadiYuliadi, I., 2001, Ekonomi Islam Sebagai Pengantar, Yogyakarta Lembaga Pengkajian dan pengamalan Islam LPPI tingkat kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masyarakat di Desa Gantungan pada pelaksanaan pemilu 2019. Stabilnya angka partisipasi masyarakat desa tersebut yang sangat tinggi membuktikan bahwa kesadaran politik sangatlah berpengaruh terhadap partisipasi politik. Karena itu, penelitian ini sangat relevan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masyarakat di Desa Gantungan. B. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada pengaruh kesadaran politik terhadap partisipasi politik masyarakat yang tinggal di Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegata, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019. Variabel kesadaran politik dibatasi pada pengetahuan, pemahaman, sikap, serta tindakan atau pola perilaku. Sedangkan untuk variabel partisipasi politik dibatasi pada keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kampanye dan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pemilu. 4 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik Jakarta Kompas Gramedia, 2010, h. 184. 8 C. Pertanyaan Masalah Berdasarkan pernyataan masalah di atas, maka pertanyaan masalah dari penelitian ini adalah 1. Apakah tingkat kesadaran politik masyarakat pada pemilu 2019 tinggi? 2. Apakah tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019 tinggi? 3. Apakah ada pengaruh antara tingkat kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masayarakat pada pemilu 2019? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah a. Mengetahui dan menjelaskan tingkat kesadaran politik masyarakat pada pemilu 2019. b. Mengetahui dan menjelaskan tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019. c. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh tingkat kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masayarakat pada pemilu 2019. b. Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat dalam penelitian ini, yakni manfaat praktis dan manfaat akademik. 1. Manfaat Praktis a Memberi penjelasandan gambaran mengenai tingkat kesadaran politik masyarakat pada pemilu 2019. 9 b Memberi penjelasan dan gambaran mengenai tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019. c Memberi penjelasan dan gambaran mengenai pengaruh kesadaran politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019. 2. Manfaat Akademik a Dapat menjadi sumber pelengkap informasi bagi penelitian-penelitian yang akan dikembangkan selanjutnya mengenai pengaruh kesadaran politik terhadap partisipasi politk masyarakat. b Dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat umum yang membaca penelitian ini. E. Sistematika Penulisan Dalam memaparkan hasil penelitian yang bersifat komprehensif dan saling berkaitan antara bab, maka peneliti membuat pemaparan ke dalam lima bab. Adapun sistematika penuliasannya adalah sebagai berikut Pada Bab I, peneliti memaparkan latar belakang masalah penelitian serta alasan dalam memilih lokasi penelitian. Fokus utama bahasan penelitian ini terkait dengan pengaruh kesadaran politik terhadap partisipasi politik masayarakat. Warga masyarakat Desa Gantungan layak untuk diteliti, karena angka partisipasi politik yang cenderung stabil dan tinggi 74,53% pada pemilu 2019. Hal itu dibuktikan dengan angka partisipasi pada tahun sebelumnya yang hampir sama 74,92%. Pada Bab II, peneliti mendeskripsikan secara jelas mengenai teori kesadaran politik Soerjono Soekanto dan partisipasi politik Kaase dan Marsh. Teori kesadaran politik dibagi menjadi empat indikator dalam penelitian ini, yaitu 10 pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tindakan. Adapun teori partisipasi politik terbagi menjadi dua indikator, yakni keikutsertaan dalam kegiatan kampanye dan keikutsertaan dalam kegiatan pemilu. Bab III merupakan bahasan mengenai metode penelitian yang digunakan peneliti, yakni motode kuantitatif. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan menggunakan teknik random sampling. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert untuk variabel kesadaran politik dan skala guttman untuk variabel partisipasi politik. Analisis yang digunakan adalah analisis data deskriptif dan analisis infernsial. Bab IV membahas mengenai hasil penelitian baik pembahasan mengenai hasil kuesioner maupun hasil uji menggunakan SPSS. Pembahasan diawali dengan deskripsi lokasi penelitian yakni Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Dilanjutkan mengenai statistik deskriptif yang membahas mengenai hasil pengisian kuesioner dan hasil uji analisis inferensial dengan SPSS v20. Bab V berisi kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan hasil uji analisis deskriptif dan inferensial. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan antara kesadaran politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019, dengan kekuatan hubungan 0,333 dan memiliki pengaruh sebesar 11,1%. 11 BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEP Bab ini menjelaskan kajian teori yang peneliti gunakan untuk melihat pengaruh tingkat kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019 di Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Teori yang digunakan adalah kesadaran politik Soerjono Soekanto dan partisipasi politik Kaase dan Marsh. Adapun untuk mengukur tingkat kesadaran politik masyarakat dari terendah sampai tertinggi mempunyai empat tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola perilaku tindakan. Bentuk partisipasi politik yang digunakan untuk melihat pengaruh kesadaran politik itu terdapat dua hal yakni keikutsertaan dalam pemilu dan keikutsertaan dalam kampanye. A. Kesadaran Politik Kesadaran politik merupakan kondisi atau keadaan seseorang secara utuh secara sadar mengerti pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan politik di dalam masyarakat. Kesadaran politik adalah segala macam bentuk pengetahuan, nilai-nilai, maupun orientasi yang kemudian membentuk wawasan politik individu, ditinjau dari keterlibatannya dengan kekuasaan Ramlan Surbakti, mendefinisikan kesadaran politik sebagai kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Lebih lanjut Budiardjo dalam Yuliantina 5 Utsman A. Muis Ruslan, Pendidikan Politik Ikhwanul Muslimin, Solo Era Intermedia, 2000, h. 94. 6 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik Jakarta Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007, h. 144. 12 menjelaskan bahwa tingkat kesadaran politik merupakan tanda bahwa masyarakat menaruh minat dan perhatian terhadap permasalahan negara atau Kesadaran merupakan kondisi psikologis masyarakat yang tanggap terhadap sesuatu, sedangkan politik merupakan berbagai urusan yang berkaitan dengan negara. 8 Jadi kesadaran politik adalah kondisi psikologis masayarakat yang tanggap dan mau merespon terhadap segala urusan yang berkaitan dengan negara. Kesadaran politik adalah tanggap terhadap urusan kenegaraan. Almond dan Verba memberikan pengertian yang lebih mendalam mengenai kesadaran politik, yakni individu telah menyadari dan mengetahui mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem politik yaitu dari segi input maupun segi output, maka ia dianggap memiliki kesadaran Segi input berupa tuntutan maupun dukungan dari masyarakat kepada pemerintah, yang digunakan untuk menghasilkan sebuah kebijakan. Segi output merupakan hasil dari segi input yang telah diproses, yang terdiri atas keputusan, tindakan atau hasil kebijakan pemerintah. Berdasarkan pengertian kesadaran politik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran politik merupakan pemahaman, wawasan, atau pengetahuan masyarakat tentang kehidupan politik, sehingga masyarakat mampu menilai dan memahami betapa pentingnya politik di dalam kehidupan sehari-hari dalam suatu Negara. Hal tersebut membuat masyarakat dapat menyikapi isu-isu yang ada, 7Maya Yuliantina, “Pengaruh Kesadaran Politik terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan” Skripsi S-1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung, 2016, 8 Ibid., 9 Gabriel Almond dan Sidney Verba, Budaya Politik Tingkah Laku Politik dan Demorasi di Lima Negara. Jakarta PT Bina Aksara, 1984, h. 55. 13 kemudian hal tersebut menjadi sebuah landasan pemerintah dalam membuat kebijakan. Kesadaran politik menjadi faktor penting terhadap tingginya partisipasi politik masyarakat. Kesadaran politik dan partisipasi politik memiliki hubungan yang berbanding Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kesadaran politik masyarakat, maka tingkat partisipasi politiknya juga tinggi. Budiardjo menambahkan bahwa partisipasi politik memiliki kaitan yang erat dengan kesadaran politik, karena dalam suatu pemerintahan semakin sadar orang diperintah oleh kekuasaan, maka ia semakin sadar pula untuk menuntut diberikan hak bersuara dalam penyelenggaraan Tingkat kesadaran politik masyarakat berbeda-beda dan disebabkan oleh berbagai macam hal. Untuk mencapai kesadaran politik, diperlukan upaya atau metode untuk menggapainya. Ruslan12 menyatakan bahwa untuk mencapai kesadaran politik, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu a. Arahan politik bersifat langsung, dapat dilakukan menggunakan jalur formal maupun non formal. Hal ini biasanya dilakukan oleh para actor politik, pemikir politik, atau partai politik melalui penjelasan-penjelasan politik, bimbingan, dan pengajaran pendidikan politik. b. Pengalaman politik yang didapatkan dari partisipasi politik mengikuti pemilu, pilkada, dan kegiatan politik lainnya. 10 Lila Nurbaiti, “Kesadaran Politik dan Partisipasi Politik Pengaruh Tingkat Kesadaran Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula Kelurahan Tajur pada Pilkada Kota Tangerang Tahun 2018” Skripsi S-1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019, h. 15. 11 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 369. 12 Ibid., 14 c. Kesadaran yang muncul dari belajar secara mandiri. Misalnya membaca buku-buku tentang politik, menonton berita, membaca koran, serta mengikuti berbagai peristiwa yang berkaitan dengan politik. d. Kesadaran yang lahir dari dialog-dialog kritis. a. Kesadaran politik yang merupakan hasil dari pelatihan dan penalaran politik. Perbedaan kesadaran politik masyarakat memberikan warna yang berbeda. Kesadaran politik masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Ruslan kesadaran politik dipengaruhi oleh empat hal yakni, jenis budaya politik, revolusi dan perubahan budaya, kemampuan individu,serta pemimpin Berikut penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran politik a. Jenis budaya politik disaat individu itu tumbuh. Budaya politik menurut Almond dan Verba adalah orientasi psikologis sesorang terhadap objek sosial atau sikap terhadap perananan individu tersebut dalam sistem Dengan kata lain, tabiat kepribadian politik seseorang terbentuk melalui budaya politik. Karena itu tidak heran jika kesadaran politik di berbagai daerah berbeda-beda karena adanya perbedaan budaya politik. b. Berbagai revolusi dan perubahan budaya yang terjadi di masyarakat. Adanya revolusi mengakibatkan berbagai perubahan baik sosial, politik, maupun budaya yang menimbulkan kesadaran politik masyarakat berbeda-beda. c. Berbagai kemampuan dan kecakapan khusus yang dimiliki individu, juga tingkat pendidikannya. Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan 13 Ibid., 14 Gabriel Almond dan Sidney Verba, Budaya Politik Tingkah Laku Politik dan Demorasi di Lima Negara, h. 16. 15 manusia, yang mempengaruhi pola pikirnya, semakin tinggi pendidikan seseorang maka seharusnya memiliki pemahaman tentang politik. d. Adanya pemimpin politik atau sejumlah tokoh politik yang mampu memberikan arahan politik kepada masyarakat luas. Menjelang adanya pemilu atau pilkada atau pemilihan yang lain biasanya berbagai tokoh politik baik independen atau melalui partai politik selalu melakukan kampanye. Kampanye merupakan bagian dari pendidikan politk. Mereka memberikan arahan politik kepada masyarakat dan mengajaknya untuk berpartisipasi dalam acara pemilu. Pemahaman seseorang mengenai kesadaran politik berbeda-beda mulai dari terendah sampai tertinggi. Soekanto menyebutkan, terdapat empat indikator untuk mengukur tingkat kesadaran politik Menurutnya tingkatan kesadaran seseorang dapat dinilai dari aspek pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola perilaku tindakan. 1. Pengetahuan merupakan pemahaman yang dimiliki oleh manusia mengenai sebuah teori maupun Pengetahuan tersebut sangat penting bagi intelegensia manusia. Pengetahuan berperan penting terhadap berbagai kehidupan dan perkembangan seseorang, baik dalam masyarakat atau organisasi. Notoatmodjo mengatakan bahwa pengetahuan ialah hasil tahu dan hal tersebut terjadi setelah individu melakukan penginderaan atau kontak terhadap suatu objek atau benda Pengindraan dapat diperoleh melaui 15 Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, Jakarta Rajawali Press, 1982, 16 Laili Jamilatus Sanifah, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Keluarga tentang Perawatan Activitis Daily Living ADL pada Lansia”, Skripsi S-1 Program Studi Keperawatan, STIK Jombang, 2018, 17 Soekodjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku, Jakarta Rineka Cipta, 2003, 16 lima pancaindra manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Selain itu, pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi berbagai tindakan yang dilakukan, sebagai contoh pengetahuan tentang proses pengambilan keputusan akan menentukan corak dan arah suatu keputusan yang akan diambil. 2. Pemahaman adalah kemampuan individu untuk mengerti dan memahami mengenai sesuatu setelah mengetahui atau mengingat hal tersebut. Memahami merupakan mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sudut pandang. Pemahaman seseorang dapat dinilai apabila ia mampu memberikan penjelasan atau uraian tentang suatu hal secara rinci berdasarkan pemahamannya Menurut Arman pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara memelajari sesuatu dengan baik dan benar supaya individu paham, dan memiliki Jadi dapat disimpulkan, pemahaman merupakan kemampuan manusia untuk dapat menjelaskan mengenai sesuatu hal secara baik dan benar, kemudian materi tersebut dapat diinterpretasikan secara benar. 3. Sikap, menurut Allport, merupakan respon individu terhadap semua objek atau peristiwa berdasarkan pengalaman dan situasi yang 4. Tindakan pola perilaku merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang timbul karena adanya rangsangan atau stimulus dari Perilaku atau 18 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 2012, h. 50. 19 Chaniago Arman YS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Bandung Pustaka Setia, 2002, h. 427. 20 Djaali, Psikologi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara, 2006, 21 Ibid., h. 127. 17 aktivitas seseorang dilakukan karena adanya stimulus atau rangsangan yang diterima, bukan karena mucul dengan sendirinya. Sedangkan perilaku politik adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses pengambilan, pembuatan keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan Jadi perilaku politik adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik dan yang dilakukan oleh masyarakat ataupun Dalam penelitian ini, kesadaran politik digunakan sebagai variabel independen atau variabel bebas, yaitu variabel yang nilainya dapat memengaruhi variabel lainnya. Kesadaran politik pada penelitian ini menggunakan ukuran data ordinal atau biasa disebut dengan data yang memiliki peringkat atau urutan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kesadaran politik masyarakat mengacu pada tiga hal di atas, yaitu a. Pengetahuan. Masyarakat Desa Gantungan mengetahui tentang adanya pemilu, mengetahui arti dari pemilu, mengetahui bahwa dirinya berhak untuk berpartisipasi dalam pemilu, dan mengetahui waktu diadakannya pemilu. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat, kesadarannya semakin tinggi pula. b. Pemahaman. Masyarakat Desa Gantungan memahami pentingnya pemilu, memahami pentingnya berpartisipasi dalam pemilu, memahami konsekuensi tidak berpartisipasi, memahami hak dan kewajiban warga negara, serta memahami informasi kandidat. Semakin tinggi pemahaman masyarakat, maka kesadarannya semakin tinggi. 22 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta Kompas Gramedia, 2010, h. 167. 23 P. Anthonius Sitepu, Studi Ilmu Politik Yogyakarta Graha Ilmu, 2012, h. 88. 18 c. Sikap. Masyarakat Desa Gantungan meyakini dan teguh pada pendiriannya dalam pemilu, yakin akan pilihannya, yakin bahwa pemilu itu penting dan mendukung hasil akhir pemilu. Semakin tinggi sikap masyarakat terhadap fenomena yang ada, tingkat kesadarannya juga tinggi. d. Tindakan pola perilaku. Masyarakat Desa Gantungan menggunakan hak pilihnya atau tidak, ikut kampanye politik atau tidak, serta mengikuti serangkaian kegiatan pemilu. Semakin aktif masyarakat dalam melakukan aktifitas politik dan ikut berpartisipasi, maka kesadarannya akan tinggi pula. Makna Kesadaran Politik Apakah kita semua tahu apa makna kesadaran politik itu? Seringkah mendengar istilah tersebut? Budaya politik yang berkembang di masyarakat akan selalu berkaitan dengan kesadaran politik. Pada hakekatnya budaya politik merupakan cerminan dari kesadaran politik suatu masyarakat terhadap sistem politik yang sedang berlaku. Apa sebenarnya kesadaran politik itu? Kesadaran politik atau dalam istilah asing disebut political awwarness. dalam tulisannya yang berjudul Kesadaran Politik 2011 menyatakan bahwa kesadaran politik merupakan proses batin yang menampakan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara. Kesadaran politik atau keinsyafan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan, mengingat begitu kompleks dan beratnya tugas yang dipikul negara dalam hal ini para penyelenggara negara. Kesadaran politik masyarakat tidak hanya diukur dari tingkat partisipasi mereka dalam kegiatan pemilihan umum. Akan tetapi diukur juga dari peran serta mereka dalam mengawasi atau mengoreksi kebijakan dan perilaku pemerintah selama memegang kekuasaan pemerintahan. Setiap masyarakat mempunyai kesadaran politik yang berbeda-beda. Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi cenderung mempunyai kesadaran politik yang relatif tinggi. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, maka kesadaran politiknya pun relatif rendah sehingga memerlukan pembinaan. Nah, bagaimana cara untuk menciptakan kesadaran politik? Kesadaran politik dapat tercipta salah satunya melalui sosialisasi politik political socialization. Apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Michael Rush dan Phillip Althoff dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi Politik 200325, mengatakan bahwa sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksireaksinya terhadap gejala-gejala politik. Sementara itu Jack Plano dalam bukunya Kamus Analisa Politik 1994, mengungkapkan sosialisasi politik sebagai suatu proses belajar di mana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik. Dengan demikian, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi politik dapat diartikan sebagai proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti keluarga, sekolah, partai politik, media massa dan sebagainya supaya tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran politik. Apa keterkaitan antara kesadaran politik dengan sosialisasi politik? Perlu diketahui bahwa kesadaran politik pada hakekatnya merupakan keinsyafan setiap individu atau masyarakat akan pentingnya nilai-nilai politik. Nilai-nilai politik tersebut tidak diperoleh seseorang dengan sendirinya melainkan melalui proses sosialisasi politik yang didalamnya terdapat proses pembelajaran mengenai semua hal tentang politik. Dengan kata lain kesadaran politik merupakan hasil dari sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen-agen atau lembaga-lembaga sosialisasi politik. Dengan demikian sosialisasi kesadaran politik mengandung makna proses penyadaran seorang individu atau masyarakat untuk memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan politik yang berlangsung dalam suatu sistem politik yang berlangsung di lingkungannya yang ditunjukkan dengan berbagai partisipasi dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam hal pengawasan dan pengoreksian berbagai kebijakan politik dari negaranya. Dari Wikiquote bahasa Indonesia, koleksi kutipan politik adalah kesadaran individu dan masyarakat akan pentingnya pemenuhan hak dan kewajiban dalam urusan politik. Tentang kemurnian[sunting] "Kesadaran politik yang murni bersifat filosofis berdasarkan analisis pengalaman-pengalaman hidup dan deskripsi maknanya." Dikemukakan oleh Hassan Hanafi. Dikutip dari Esposito, J. L., dan Voll, J. O. 2002 Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer. [Makers of Contemporary Islam] Diterjemahkan oleh Hariyanto, S., Sukono dan Rohimah, U. Jakarta PT RajaGrafindo Persada. Halaman 78-79. ISBN 979-421-877-4

pernyataan yang benar tentang kesadaran politik adalah